WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Malang nian nasib Suhendri Ardiansyah (27), warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan, di Myanmar.
Niatnya untuk bekerja di negara itu, Hendri justru diduga menjadi korban penyekapan dan penganiayaan.
Hal tersebut diungkap oleh sepupu korban bernama Daniel (39), saat ditemui pada Jumat (9/8/2024).
Apabila Hendri ingin dibebaskan, orang tuanya mesti menebus uang senilai ratusan juta.
“Pelaku minta tebusan USD 30.000, kalau dihitung rupiah kurang lebih Rp500 juta,” ujar Daniel.
Kejadian ini berawal saat Hendri diajak bekerja oleh rekannya bernama Risky sebagai staf di sebuah perusahaan di Thailand.
Hendri bahkan diiming-imingi gaji besar, yaitu USD 10.000 atau senilai Rp159 juta per bulan.
Ia lantas berangkat ke Bangkok, Thailand dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada 11 Juli 2024 sekira pukul 12.35 WIB.
Beberapa jam kemudian, tepatnya pukul 16.05 waktu setempat, korban akhirnya tiba di Bangkok.
“Tapi keluarga tidak tahu perusahaan itu di bidang apa. Diiming-imingi gaji lumayan besar lah,” katanya.
Baca juga: Eric Syafutra Sebut Pasar Kredit Karbon Meningkat Pesat Seiring Perusahaan Cari Solusi Berkelanjutan
“Sampai akhirnya berangkat ke sana. Nominalnya USD 10.000 plus fasilitas ditanggung, makan, minum, semua ditanggung,” sambung Daniel.
Usai tiba di Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, korban lalu dijemput dengan mobil.
Ada enam orang di dalam mobil itu, yakni Risky, Hendri serta empat warga negara asing (WNA) asal India.
Hendri kemudian dipisahkan dengan Risky ketika di tengah perjalanan.