Film Dirty Vote Mengguncang Pemilu, Ray Rangkuti Sebut Sesuai Pandangan Rakyat, TKN Bereaksi Keras

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA – Jelang hari pencoblosan Pemilu yang jatuh Rabu (14/2/2024), publik dikejutkan oleh film Dirty Vote.

Isi film tesebut menarasikan praktik curang yang testruktur, sistematis dan masif (TSM) pada Pemilu 2024, untuk memenangkan salah satu paslon.

Apa kata pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti?

Baca juga: Film Dirty Vote Beredar, Maruf Amin Tuntut Pemilu Jurdil, Abhan Malah Takut Serangan Fajar

Menurut Ray, paparan tentang dugaan kecurangan Pemilu 2024 yang masif di film dokumenter Dirty Vote juga sudah menjadi persepsi luas di masyarakat.

Isi film Dirty Vote tersebut berisi kritik terhadap Presiden Jokowi dan penyelenggara Pemilu 2024 agar berjalan lebih demokratis dan jujur serta adil.

Ray sendiri memandang materi dalam film Dirty Vote tersebut mewakili perasaan dan pandangan masyarakat mengenai Pilpres 2024.

“Perasaan dan pandangan yang sama yang menghinggapi puluhan atau bahkan ratusan pemilih Indonesia dalam menghadapi pelaksanaan pemilu dan Pilpres 2024 ini,” kata Ray kepada Tribunnews.com, Selasa (13/2/2026).

Baca juga: Film Dirty Vote Dituding Fitnah, Jusuf Kalla: Tunjukkan Buktinya

Menurutnya, perasaan adanya sesuatu yang tidak beres merupakan sesuatu yang sebenarnya diketahui, tetapi tak sepenuhnya dipahami atau diyakini.

“Sesuatu yang terasa tapi tak sepenuhnya terucapkan apalagi terungkap,” ujarnya.

“Berbagai praktek yang diduga sebagai pelanggaran pemilu berseliweran di depan mata, tapi tidak dengan berani diungkapkan,” sambungnya.

Atas hal itu ia menilai dengan adanya film tersebut bukan saja menerangkan fakta yang ada.

Tetapi juga menempatkannya dalam cara pikir akademis.

Baca juga: Apresiasi Film Dirty Vote, Timnas AMIN: Mempertontonkan Politik Kotor, Jahat dan Culas dari Penguasa

“Serta memberi penjelasan utuh bahwa semua cerita-cerita itu menuju satu alur yang sudah diatur, menggapai kemenangan dengan cara tidak halal. Satu pikiran yang menggurita di benak banyak orang,” tegasnya.

Ray juga menilai publik bukan saja merasa terwakili, tapi sekaligus menunjukan keresahan, kegetiran bahkan mungkin perlawanan.

Halaman selanjutnya

Sumber: Tribunnews

BERITATERKAIT

Ikuti kami di

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *